Wednesday, June 16, 2010

Semua dimulai dari "Mengapa" ?

"Semua orang di muka bumi tahu APA yang mereka lakukan, beberapa di antara mereka tahu BAGAIMANA melakukan apa yang mereka lakukan namun hanya sedikit orang tahu MENGAPA mereka melakukan apa yang mereka lakukan"
-Simon Sinek-
Kutipan di atas adalah inti masalah yang diangkat oleh Simon Sinek, video lengkap dari presentasi Simon Sinek di TED yang berjudul "how great leaders inspire action" (bagaimana pemimpin besar menginspirasi tindakan) dapat disaksikan di bawah ini

Simon Sinek mengatakan bahwa semua harus dimulai dari "mengapa" bukan "apa" atau "bagaimana". Apabila segala sesuatu yang kita lakukan memiliki faktor "mengapa" (alasan) yang kuat, maka kita akan bisa menginspirasi orang lain untuk mempercayai apa yang kita percayai. Hal inilah yang diperlukan seorang pemimpin untuk menjadi inspirasi bagi orang lain.

Salah satu contoh Simon Sinek adalah Wright bersaudara. Wright bersaudara menemukan pesawat terbang pertama kali karena mereka "percaya" bahwa mereka dapat menemukan "mesin terbang". Itu adalah alasan mereka, faktor "mengapa" mereka yang dapat menginspirasi setiap pengikut mereka untuk membantu menemukan mesin terbang terlepas dari keterbatasan dana dan sumber daya manusia.

Apabila para pengikut mempercayai apa yang dipercayai pemimpin, maka para pengikut tersebut akan bekerja dengan keringat, darah dan air mata bukan bekerja karena uang atau rasa takut.

Pemimpin yang menginspirasi adalah suatu hal yang mutlak diperlukan dalam pelayanan. Kita tahu bahwa aktivis yang melayani di gereja(kecuali pendeta) tidak dibayar untuk pelayanan yang mereka lakukan. Lalu "mengapa" ada pelayan yang bertahan di pelayanan dan yang tidak?

Saya yakin bahwa itu semua terletak dari motivasi. Motivasi timbul dari apa yang kita percayai. Saya ambil contoh guru sekolah minggu, apabila guru sekolah minggu percaya bahwa segala yang mereka lakukan berarti bagi pengenalan Yesus Kristus bagi anak-anak, guru sekolah minggu akan bekerja dengan keringat, darah dan air mata. Apa yang guru sekolah minggu percayai menjadi suatu motivasi tersendiri bagi mereka dan menjadi inspirasi bagi rekan sepelayanan.

Faktor "mengapa"-lah yang membuat guru sekolah minggu rela datang ke gereja pagi-pagi demi mempersiapkan bahan mengajar, membuat mereka rela untuk melakukan persiapan mengajar setelah pulang kuliah/bekerja dan membuat mereka harus berlelah-lelah rapat untuk kepentingan pelayanan sekolah minggu.


Saya yakin bahwa setiap guru sekolah minggu tahu APA yang mereka lakukan dalam pelayanan mereka. Beberapa tahu BAGAIMANA melakukan pelayanan mereka. Namun, tidak semua guru sekolah minggu tahu MENGAPA mereka melakukan pelayanan mereka. Semua dimulai dari "mengapa".

"Mengapa" membuat blog?

Saya menyaksikan video Simon Sinek pada minggu ketiga setelah saya sampai di Jepang. Apa yang Simon Sinek katakan memang sangat "duniawi", Simon Sinek menjelaskan tentang ilmu marketing dan ilmu kepemimpinan yang tidak berkaitan langsung dunia pelayanan gereja. Namun apa yang saya refleksikan bagi diri sendiri adalah Tuhan menjadikan segala sesuatu dan berkehendak memiliki faktor "mengapa" yang kuat.

Saya teringat akan sebuah lirik lagu yang mengatakan "mengapa Yesus turun dari Sorga?". Ada alasan yang kuat bagi seorang Anak Allah untuk menjadi manusia, disalibkan, mati, dikuburkan lalu bangkit pada hari yang ketiga. Alasan itu adalah kita, manusia yang berdosa.

Alasan saya membuat blog ini adalah karena kerinduan untuk memberikan kontribusi bagi pelayanan anak dan remaja.

Blog adalah salah satu cara untuk melakukan pelayanan secara tidak langsung (person to person).

Blog tidak terbatas dalam ruang dan waktu dan blog memungkinkan kita terhubung dengan komunitas yang memiliki kerinduan yang sama dimana kita bisa saling berbagi cerita dan ide.

Salah satu faktor lain yang menjadi alasan saya adalah masih sedikit situs tempat berbagi mengenai pelayanan guru sekolah minggu dan remaja di Indonesia. Saya berharap blog ini dapat menambah pengetahuan bagi guru sekolah minggu dan aktivis remaja.

2 comments:

  1. Hai Chris, apa kabar. thanks utk artikel yang inspiring. maju terus ya. salam. Anne

    ReplyDelete
  2. Wow.. ini kerinduan saya juga ! sosok inspiratif menjadi acuan kehidupan sama seperti Yesus !! terlebih rela mati buat Kita ! God Bless untuk semua yang punya kerinduan remaja dan anak sekolah minggu ��

    ReplyDelete