Friday, June 18, 2010

Belajar dari remaja Afrika bernama William Kamkwamba

Apa yang kita lakukan di usia 14 tahun? Jawabannya bisa bermacam-macam seperti belajar di sekolah, bermain, jalan-jalan ke mall dsb. Namun, ada seorang remaja Afrika pada usianya yang ke-14 (pada tahun 2002) membuat kincir angin untuk pembangkit listrik dan irigasi. Namanya adalah William Kamkwamba, kisah nyata remaja asal Malawi ini membawanya berbicara di konfrensi TED, saksikan videonya di bawah ini


Di konfrensi ini, ia bercerita mengenai kisahnya yang inspiratif itu. Pada konfrensi tahun 2007 tersebut, ia masih dipandu oleh Chris Anderson, kurator TED. Baru pada tahun 2009, William berkesempatan untuk menceritakan kisahnya sendiri di konfrensi TED yang lain. Saksikan videonya di bawah ini


William putus sekolah ketika ia hendak masuk sekolah menengah pertama. Di Malawi, hanya sekolah dasar yang biaya pendidikannya gratis. Orang tua William tak punya cukup uang untuk menyekolahkannya. William sangat prihatin dengan keadaan negaranya, Malawi dilanda kelaparan dan kekeringan, hingga keluarga William hanya bisa makan 1 kali sehari, yakni berupa roti dari tepung maizena.


"This is the future that I could not accept" (ini masa depan yang tidak bisa saya terima), demikian ujarnya. William memiliki rencana membangun kincir angin untuk listrik dan irigasi. Lalu bagaimana caranya ia bisa membangun kincir angin? Setelah putus sekolah, ia banyak belajar di perpustakaan umum, banyak buku tentang fisika dan energi yang ia baca. Dengan usaha kerasnya ia berhasil membuat sebuah kincir angin dan berencana membuat lebih banyak lagi. Sulit membayangkan dalam usia semuda itu William mampu mengubah keadaan negerinya. Visi yang ia pelihara membuat ia bekerja keras dan berbuat banyak bagi lingkungannya.

Firman Tuhan berkata
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga"
- Matius 5:16 -
Tuhan memberikan kita banyak talenta dan sumber daya untuk menjadi berkat. Pertanyaannya adalah "apakah kita sudah memanfaatkan semuanya itu?". William mampu menjadi berkat dengan segala keterbatasannya. Jujur saja bahwa kita lebih dalam hal pendidikan, uang dan fasilitas dari William.


Apa yang membuat William begitu spesial adalah mimpi dan usahanya. Kata-kata penutup yang ia sampaikan adalah
"Bekerja keraslah untuk mimpimu, Tuhan memberkati. Yakin dan percaya pada diri dan apapun yang terjadi, jangan menyerah"
Kita hidup di dunia ini bukanlah kebetulan, ada tujuan Tuhan pada keberadaan kita. Keberadaan kita haruslah menjadi berkat bagi orang lain seperti yang dilakukan William. Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment